Faktor-faktor yang menentukan saluran distribusi
Faktor-faktor yang menentukan saluran distribusi
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang
sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut
antara lain menyangkut:
(1) pertimbangan pasar,
(2) pertimbangan barang,
(3) pertimbangan perusahaan, dan
(4) pertimbangan perantara.
a. Pertimbangan Pasar
Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola
pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam
pemilihan saluran. Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah (a)
konsumen atau pasar industri,
(b) jumlah pembeli potensial,
(c) konsentrasi pasar secara geografis,
(d) jumlah pesanan, dan
(e) kebiasaan dalam pembelian.
a. Konsumen atau pasar industri
Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang
atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa
konsumen dan pasar industri, perusahaan akan menggunakan lebih dari satu
saluran.
b. Jumlah pembeli potensial
Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka
perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.
c. Konsentrasi pasar secara geografis
Secara geografi s pasar dapat dibagi ke dalam beberapa
konsentrasi seperti industri tekstil, industri kertas, dan sebagainya. Untuk
daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan
dapat menggunakan distributor industri.
d. Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat
berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh
pemakai industri tidak terlalu besar atau relatif kecil, maka perusahaan dapat
menggunakan distributor industri (untuk barangbarang jenis perlengkapan
operasi)
e. Kebiasaan dalam pembelian
Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri
sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam
kebiasaan membeli ini antara lain:
• Kemauan untuk membelanjakan uangnya
• Tertariknya pada pembelian dengan kredit
• Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali
• Tertariknya pada pelayanan penjual
b. Pertimbangan Barang
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang
ini antara lain:
(a) nilai unit,
(b) besar dan berat barang,
(c) mudah rusaknya barang,
(d) sifat teknis,
(e) barang standar dan pesanan,
(f) luasnya prodct line.
a. Nilai unit
Jika nila unit dari barang yang dijual relatif rendah maka
produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi
sebaliknya, jika nilai unitnya relatif tinggi maka saluran distribusinya pendek
atau langsung.
b. Besar dan berat barang
Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam
hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan di mana besar dan berat
barang sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan
nilai barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka
sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi, perantara ikut
menanggung sebagian dari ongkos angkut.
c. Mudah rusaknya barang
Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahaan tidak
perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakannya maka harus dipilih
perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik.
d. Sifat teknis
Beberapa jemis barang industri seperti instalasi biasanya
disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen
harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis
penggunaan dan pemeliharaannya. Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan
baik sebelum maupun sesudah penjualan.
Pekerjaan ini sangat jarang sekali atau bahkan tidak pernah
dilakukan oleh pedagang besar/grosir.
e. Barang standar dan pesanan
Jika barang yang dijual berupa barang standar maka
dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian pula sebaliknya, kalau
barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara
persediaan.
f. Luasnya product line
Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka
penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi, jika macam
barangnya banyak maka perusahaan dapat menjual langsung kepada para pengecer.
c. Pertimbangan Perusahaan
Pada segi perusahaan, beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah: (a) sumber pembelanjaan, (b) pengalaman dan kemampuan
manajemen, (c) pengawasan saluran, dan (d) pelayanan yang diberikan oleh
penjual.
a. Sumber pembelanjaan
Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya
memerlukan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu, saluran distribusi
pendek ini kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat di bidang
keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya akan cenderung
menggunakan saluran distribusi lebih panjang.
b. Pengalaman dan kemampuan manajemen
Biasanya, perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin
memasuki pasar baru, lebih suka menggunakan perantara. Hal ini disebabkan
karena umumnya para perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen
dapat mengambil pelajaran dari mereka.
c. Pengawasan saluran
Faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat
perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan
lebih mudah dilakukan bilamana saluran distribusinya pendek. Jadi, perusahaan
yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih saluran yang pendek
walaupun ongkosnya tinggi.
d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual
jika produsen ingin memberikan pelayanan yang lebih baik
seperti membangun etalase (ruang peragaan), mencarikan pembeli untuik
perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.
d. Pertimbangan Perantara
Pada segi perantara, beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah:
(a) pelayanan yang diberikan oleh perantara,
(b) kegunaan perantara,
(c) sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen,
(d) volume penjualan, dan
(e) ongkos.
a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara
Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik,
misalnya dengan memberikan fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia
menggunakannya sebagai penyalur.
b. Kegunaan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat
membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk
memberikan usul tentang barang baru.
c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Kalau perantara bersedia menerima risiko yang dibebankan
oleh produsen, misalnya risiko turunnya harga, maka produsen dapat memilihnya
sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan tanggung jawab produsen dalam
menghadapi berbagai macam risiko.
d. Volume penjualan
Dalam hal ini, produsen cenderung memilih perantara yang
dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu yang
lama.
e. Ongkos
Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan
dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus.
PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH SALURAN DISTRIBUSI
Pada dasarnya ketika memilih saluran distribusi, perusahaan
harus mengikuti kriteria 3C, yaitu channel control, market coverage, dan cost.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan meliputi pertimbangan pasar, produk,
perantara, dan perusahaan.
PERTIMBANGAN PASAR
1. Jenis Pasar
Misalnya untuk mencapai pasar industri perusahaan tidak akan
memerlukan pengecer.
2. Jumlah Pelanggan Potensial
Jika pelanggan potensial relatif sedikit, maka akan lebih
baik bila perusahaan memakai tenaga penjual sendiri untuk menjual secara
langsung kepada pembeli individual dan pembeli industrial. Sebaliknya
perusahaan lebih baik menggunakan perantara jika pelanggan potensial relatif
banyak.
3. Konsentrasi Geografis Pasar
Pemasar cenderung mendirikan cabang-cabang penjualan di
pasar yang berpenduduk padat dan menggunakan perantara untuk pasar yang
berpenduduk jarang.
4. Jumlah dan Ukuran Pesanan
Sebuah perusahaan manufaktur akan menjual secara langsung
pada jaringan grosir yang besar, karena jumlah pesanan yang besar menyebabkan
bentuk pemasaran langsung ini lebih layak (feasible). Sedangkan untuk toko
grosir kecil yang pesanannya relatif kecil, perusahaan akan menggunakan
pedagang grosir (wholesaler) untuk melakukan penjualan langsung.
PERTIMBANGAN PRODUK
1. Nilai Unit (Unit Value)
Semakin rendah nilai unit maka saluran distribusinya semakin
panjang. Namun jika produk yang nilai unitnya rendah itu dijual dalam kuantitas
besar atau dikombinasikan dengan barang-barang lain sehingga jumlah pesanan
total menjadi besar, maka saluran distribusi yang pendek secara ekonomis lebih
feasible. Sementara
itu produk yang nilai unitnya tinggi kerap kali dijual
melalui armada penjual perusahaan.
2. Perishability
Untuk produk-produk yang fisiknya mudah rusak dan tidak
tahan lama lebih baik disalurkan melalui saluran distribusi yang pendek.
3. Sifat Teknis Produk
Produk-produk industri yang bersifat sangat teknis
seringkali harus didistribusikan secara langsung karena armada penjual produsen
akan lebih dapat memberikan pelayanan yang diperlukan (baik sebelum maupun
sesudah pembelian) dan lebih menguasai segala aspek yang berkaitan dengan
barang tersebut. Sebaliknya produk konsumen yang bersifat teknis sering kali
menyulitkan produsen. Menjual langsung ke konsumen akhir tidaklah mungkin,
karena jumlah konsumennya begitu besar. Sedangkan bila dijual secara langsung
ke retailer juga seringkali menimbulkan masalah-masalah berkenaan dengan
pemberian pelayanan pada produk tersebut.
PERTIMBANGAN PERANTARA
1. Jasa yang diberikan perantara.
Produsen hendaknya memilih perantara yang memberi jasa
pemasaran yang tidak bisa dilakukan perusahaan secara teknis maupun ekonomis.
2. Keberadaan perantara yang diinginkan.
Kesulitan yang dihadapi adalah bahwa seringkali perantara
yang diinginkan produsen tersebut juga menyalurkan produk-produk yang bersaing
dan mereka tidak bersedia menambah lini produknya.
3. Sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan.
Kadang-kadang pilihan saluran distribusi produsen menjadi
terbatas karena kebijakan pemasarannya tidak bisa diterima oleh
perantara-perantara tertentu.
PERTIMBANGAN PERUSAHAAN
1. Sumber-sumber Finansial
Perusahaan yang kuat keuangannya cenderung lebih tertarik
untuk mengorganisasikan armada penjualnya sendiri sehingga mereka relatif
kurang membutuhkan perantara.
2. Kemampuan Manajemen
Pemilihan saluran juga dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan
kemampuan pemasaran dan pihak manajemen perusahaan. Kurangnya pengalaman dan
kemampuan pemasaran akan menyebabkan perusahaan lebih suka memanfaatkan
perantara untuk mendistribusikan barangnya.
3. Tingkat Pengendalian yang Diinginkan
Apabila dapat mengendalikan saluran distribusi, maka
perusahaan dapat melakukan promosi yang agresif dan dapat mengawasi kondisi
persediaan barang dan harga eceran produknya. Untuk tujuan-tujuan ini
seringkali produsen memilih saluran distribusi yang pendek, walaupun biayanya
tinggi.
4. Jasa yang Diberikan Penjual
Seringkali perusahaan harus memberikan jasa-jasa pemasaran
karena permintaan dari perantara.
5. Lingkungan
Pada situasi perekonomian yang lesu, produsen cenderung
menyalurkan barang ke pasar dengan cara yang paling ekonomis, yaitu menggunakan
saluran distribusi yang pendek.
narasumber :
- KHAIRUL MADDY.SE
http://agen.selltiket.com